Rabu, 07 November 2012

praktikum perkecambahan


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan pada tanaman terjadi karena adanya pertambahan ukuran (volume) yang irreversible (tidak dapat balik) yang disebabkan adanya pertambahan jumlah sel melalui proses pembelahan sel secara mitosis pada titik tumbuh dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Sedangkan perkembangan merupakan spesialisasi sel sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah cahaya. Tumbuhan membutuhkan cahaya, tetapi banyaknya cahaya yang dibutuhkan tidak selalu sama pada setiap tanaman.
Pada saat pembelajaran mengenai pertumbuhan dan perkembangan, terdapat banyak sekali teori yang menjelaskan mengenai faktor-faktor, mekanisme, maupun macam-macam pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. Namun, teori tersebut belum dapat dipelajari penuh jika kita belum mengetahui bagaimana keadaannya sebenarnya di lingkungan kita. Selain itu, masih banyak siswa-siswa yang belum dapat menunjukan bagaimana pertumbuhan dan perkembangan sebuah tanaman.
Untuk itu, penulis mengadakan praktek lapangan sekaligus penelitian untuk lebih mengetahui dan membuktikan teori-teori tersebut. Dengan berlandaskan teori-teori tersebut, di dalam penelitian ini, penulis akan mengamati pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang hijau?
2.      Bagaimanakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau?

C.     Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui apakah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau.
2.      Untuk mengetahui bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau.

D.    Manfaat Penelitian
1.      Mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
2.      Mengetahui cara menanam kacang hijau pada intensitas cahaya yang tepat.

E.     Batasan Masalah
Penelitian dilaksanakan selama 4 hari, berdasarkan faktor cahaya yang mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Uraian Tentang Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan secara kuantitatif selama siklus hidup tanaman yang bersifat tidak dapat balik (irreversible). Bertambah besar ataupun bertambah berat tanaman atau bagian tanaman akibat adanya penambahan unsur-unsur struktural yang baru. Peningkatan ukuran tanaman yang tidak akan kembali sebagai akibat pembelahan dan pembesaran sel. Misalnya, dalam ukuran sel, jaringan, organ perkembangan.
Diferensiasi adalah suatu situasi dimana sel-sel meristematik berkembang menjadi dua atau lebih macam sel/jaringan/organ tanaman yang secara kualitatif berbeda satu dengan yang lainnya. Merupakan proses hidup yang menyangkut transformasi sel tertentu ke sel-sel yang lain menurut spesialisasinya (baik spesialisasi dalam hal proses biokimia, fisiologi, maupun struktural). Misalnya, pembentukan jaringan xylem dan phloem
Morfogenesis merupakan proses hidup yang menyangkut interaksi pertumbuhan dan diferensiasi oleh beberapa sel yang memacu terbentuknya organ. Misalnya, pembentukan daun, buah,batang bunga akar,batang, bunga. Sel meristematik adalah sel muda yang masih aktif membelah. Jaringan meristematik adalah suatu jaringan yang sel-selnya masih aktif membelah
Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu :
1.      Pertumbuhan primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang. Embrio memiliki 3 bagian penting :
a.       Tunas embrionik (calon batang dan daun)
b.      Akar embrionik (calon akar)
c.       Kotiledon (cadangan makanan)

2.      Pertumbuhan sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumbuhan. Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasic atau kambium intravaskuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer. Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis. Kambium intervasis dan intravasis membentuk lingkaran tahun berbentuk konsentris. Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara pembentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit. Ke dalam membentuk feloderm (sel-sel hidup). Ke luar membentuk felem (sel-sel mati).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman :
1.      Suhu / temperatur lingkungan
tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22°c-37°c. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.

2.      Kelembaban udara
kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.


3.      Cahaya matahari
sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.

4.      Hormon
hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses perkembangan dan pertumbuhan seperti hormon auksin untuk membantu perpanjangan sel, hormon giberelin untuk pemanjangan dan pembelahan sel, hormon sitokinin untuk menggiatkan pembelahan sel dan hormon etilen untuk mempercepat buah menjadi matang.


B.     Uraian Tentang Cahaya
Cahaya matahari mempunyai pengaruh terhadap perkecambahan tumbuhan. Tetapi banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan oleh tiap-tiap tumbuhan itu berbeda-beda. Beberapa peneliti telah memperlihatkan bahwa biji yang peka terhadap cahaya tidak akan berkecambah dibawah kanopi daun. Cahaya sendiri memiliki suatu intensitas, kerapatan pengaliran atau intensitas menunjukkan pengaruh primernya terhadap fotosintesis dan pengaruh sekundernya pada morfogenetika pada intensitas rendah, tetapi sebagian memerlukan energi yang lebih besar.
Adanya penyinaran sinar matahari akan menimbulkan cahaya yang dibutuhkan untuk :
1.      Pembentukan zat warna hijau (chlorophyll).
2.      Pertumbuhan tanaman dan kwalitas produksi. Tanaman yang kurang cahaya matahari pertumbuhannya lemah, pucat dan memanjang.
Ketersediaan cahaya bagi pertumbuhan tanaman sangat bermanfaat dalam proses :
Ø  Perkecambahan
Ø  Perpanjangan batang
Ø  Membukanya hipokotil
Ø  Perluasan daun
Ø  Dormansi tunas
Ø  Sistesis klorofil
Ø  Gerakan batang
Ø  Gerakan daun
Ø  Pembukaan bun


Apabila ditanam di tempat gelap, maka tanaman kecambah akan tumbuh lebih panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning. Peristiwa ini disebut etiolasi.
Jika ditanam di tempat terang, maka kecambah akan tumbuh lebih pendek daripada yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
C.     Uraian Tentang Tanaman Kacang Hijau
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Bagian paling bernilai ekonomi adalah biji dan kecambahnya.
Di dalam kacang hijau terdapat berbagai kandungan, antara lain :
·         Protein (memperkuat daya tahan tubuh).
·         Kalsium dan fosfor (memperkuat tulang).
·         Vitamin b1 (membantu proses pertumbuhan dan menghasilkan energi).
·         Vitamin b2 (membantu penyerapan protein dalam tubuh).
·         Vitamin e (membantu meningkatkan kesuburan).
·         Zat besi (membantu pembentukan sel darah merah.
·         Magnesium (menjaga fungsi otot dan syaraf) dan rendah lemak.
·         Terdapat antioksidan yang berguna bagi tubuh.

D.    Hipotesis
Cahaya dapat mempengaruhi proses perkecambahan kacang hijau, yaitu dapat memperlambat pertumbuhan panjang batang kacang hijau.





BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.    Lokasi dan Waktu Penelitian

penelitian dilaksanakan di kelas XI IPA 1 MAN PANEKAN.

B.     Variabel Penelitian

variabel bebas                   : intensitas cahaya matahari.
variabel kontrol    : volume air, media tanam, wadah/gelas plastik, biji kacang hijau.
variabel terikat     : panjang batang kecambah kacang hijau, warna daun.

C.     Metode Penelitian
metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka, yaitu mempelajari teori-teori perkecambahan melalui buku-buku referensi. Selain itu juga menggunakan metode eksperimen, yaitu metode yang dilakukan melalui percobaan dan pengamatan untuk mengamati pertambahan tinggi tanaman kacang hijau (phaseolus radiatus) dalam tiap harinya.

D.    Alat Dan Bahan
a.       Baskom 1 tiap kelompok
b.      Serbet bersih 2 tiap kelompok
c.       Tampan berlubang 1 tiap kelompok
d.      Kacang hijau atau dapat diganti dengan kedelai ½ ons tiap kelompok

E.     Langkah Kerja
-           
-          Cucilah kacang hijau sampai bersih.
-          Rendamlah kacang hijau tersebut semalam.
-          Masukkanlah serbet bersih sebagai alas .
-          Lalu siramlah dengan air, sampai serbet ikut menjadi basah.
-          Tutuplah nampan dengan serbet bersih lainnya.
-          tempatkanlah nampan dalam baskom, agar airnya tidak menetes .
-          Siramlah sebanyak 3 - 5 kali sehari, saat menyiram angkat baskom.
-          Setelah 2 - 3 hari sudah tumbuh kecambah.
-          Setelah hari ke-5 sudah menjadi kecambah .
-          Bersihkanlah  kecambah dari kulit kacang dengan cara di cuci berulang –ulang.
-          Membuat kesimpulan.





BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil

1.      Kecambah yang ditempatkan di tempat terang.
 Hari ke
Tinggi kacang hijau (cm)
1
0,1
2
1
3
2
2.      Kecambah yang ditempatkan di tempat teduh.
Hari ke
Tinggi kacang hijau (cm)
1
0
2
0,8
3
2,5
3.      Kecambah yang ditempatkan di tempat gelap.
Hari ke
Tinggi kacang hijau (cm)
1
0,2
2
1
3
2,8

B.     Pembahasan
Cahaya merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi proses perkecambahan pada tumbuhan. Setiap tumbuhan membutuhkan intensitas cahaya yang berbeda-beda.
Pada penelitian ini, praktikan menggunakan kacang hijau untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap proses perkecambahan kacang hijau. Ternyata pada penilitian yang dilakukan praktikan ini cocok dengan apa yang teori telah jelaskan bahwa tanaman (kacang hijau) yang diletakkan di tempat yang gelap akan tumbuh lebih panjang/tinggi daripada tanaman (kacang hijau) yang diletakkan di tempat yang terang.
Dari rincian-rincian tersebut menunjukkan bahwa tanaman kacang hijau akan tumbuh lebih tinggi jika diletakkan di tempat yang gelap dari pada diletakkan di tempat yang terang. Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang terang tumbuh lebih pendek karena umumnya cahaya dapat menguraikan auksin (hormon pertumbuhan). Peristiwa ini terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Dan sebaliknya, tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang gelap akan tumbuh lebih tinggi karena terjadi peristiwa pertumbuhan yang cepat di tempat gelap yang disebut etiolasi. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang.
Tetapi, pertumbuhan meninggi yang baik tidak menjamin kualitas tumbuhan itu juga baik. Buktinya, yang seperti praktikan amati, bahwa tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang gelap, meski tumbuhnya lebih tinggi, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning. Sebaliknya, tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang terang, meskipun tumbuhnya lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.




















BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.  Kesimpulan
1.      Kacang hijau yang tumbuh di daerah gelap akan lebih optimal dan cepat karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan terus memacu pertumbuhan batang kacang hijau. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih tinggi, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning.
2.      Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang akan tumbuh lebih pendek karena hormon auksin ini akan terurai karena terkena cahaya dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, jagur, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
B.  Saran
1.      Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan, sehingga percobaan akan aman dan berhasil.
2.      Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.
3.      Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.













DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri, Istamar, dkk. 2007. Biologi SMA 3A. Jakarta. Penerbit erlangga
Listyorini, sri, dkk. 2010. Buku Pendamping Biologi SMA. Klaten. Mgmp
Foster, bob.2010. Koding (konsep dasar dan the king). Bandung. Ganesha operation

Tidak ada komentar:

Posting Komentar